Sosialisasi Lada Perdu, Bupati Adipati : Ini Jadi Tantangan Bersama Untuk Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung Khususnya Di Way Kanan
Bupati H.
Raden Adipati Surya, S.H.,M.M menghadiri Sosialisasi Budidaya Lada Perdu dan
Penyerahan Bibit Secara Simbolis di Aula Kecamatan Baradatu, Jum’at
(23/06/2023) yang dihadiri oleh Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen
Pertanian (BPSIP) Lampung, Ketua DPRD, Nikman, S.H, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan,
Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Camat Baradatu dan Camat Blambangan Umpu.
Dikatakan bahwa
sektor pertanian merupakan salah satu prioritas utama pembangunan di Kabupaten
Way Kanan dan menduduki peranan yang sangat strategis dalam upaya pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat Way Kanan secara layak, karena hampir 80% penduduk
Way Kanan bermata pencaharian di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan
perikanan, dan didukung dengan potensi SDA yang memadai. Dimana dari sektor
tersebut sub sektor perkebunan merupakan salah satu andalan dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian di Kabupaten Way Kanan. Mengingat persentase pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Way Kanan dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan
dan bila ditinjau dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Way
Kanan, maka sebagian besar disumbang oleh sektor Pertanian, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan.
“Dalam Renstra
Pembangunan Tahun 2021-2026 komoditi unggulan untuk sub sektor perkebunan
adalah Kopi, Kelapa Sawit, Karet, Tebu dan Lada. Pada Tahun 2022 total luas
lahan perkebunan rakyat untuk semua komoditi tanaman perkebunan adalah seluas
98.438 Ha terdiri dari tanaman tahunan, tanaman musiman serta tanaman rempah
dan penyegar. Dari total luas lahan perkebunan tersebut, luas lahan perkebunan
rakyat yang menghasilkan adalah seluas 77,663 Ha, serta untuk luas tanaman lada
yang menghasilkan adalah seluas 4.030 Ha dengan produksi 1.760 ton, serta
rata-rata produksi per Ha adalah 3,9 ton/Ha”, ujar Bupati Adipati.
Disampaikan
pula bahwa sejah zaman penjajahan, lada hitam Lampung atau “Black Pepper” memiliki ciri berwarna hitam sampai
kecoklat-coklatan, dengan aroma kuat dan bertahan lama. Sebagai rempah-rempah
paling tua, bernilai tinggi dan popular di dunia, lada hitam Lampung memperoleh
Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) karena reputasinya yang baik di pasar domestik
dan juga pasar internasional pada Tahun 2015. Namun seiring berjalannya waktu,
komoditi lada semakin hari kian menurun, baik laus lahan maupun produksinya. Yang
dikatenakan telah adanya alih fungsi lahan petani ke budidaya tanaman pertanian
lainnya, yang juga disebabkan tingkat kesuburan tanah yang semakin berkurang,
adanya hama penyakit serta harga yang tidak menentu, sehingga mengurangi minat
petani untuk melakukan bidudaya tanaman lada.
“Ini menjadi
tantangan kita bersama jika ingin mengembaikan kejayaan lada Lampung. Perlu dukungan
dan kerjasama semua pihak dan stakeholder terkait, sehingga program Provinsi
Lampung untuk mengembalikan kejayaan lada Lampung dapat terwujud khususnya di
Kabupaten Way Kanan. dan Lada perdu yang merupakan tanaman jenis lada namun
tidak menjalar dan tidak memerlukan tiang panjat, memiliki kelebihan yaitu
bersifat genjah, tidak memerlukan tajir sehingga biaya yang diperlukan untuk
budidaya lada perdu jelas lebih murah”, jelas Bupati Adipati.
Tetapi juga
diingatkan oleh Bupati Adipati, bahwa meski produktivitasnya lebih rendah
dibanding lada panjat, lada perdu dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya
mengembalikan kejayaan lada Lampung. Karena kelebihannya yang juga dapat
ditanam di halaman atau pekarangan rumah dan lahan.
“Saya berharap
peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dan nantinya dapat diterapkan di rumah masing-masing. Kepada seluruh
aparat Dinas Perkebunan serta stakeholder terkait agar selalu meningkatkan
kinerja dan secara bersungguh-sungguh dalam upaya mencapai target yang telah
ditentukan serta dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang mungkin
muncul di lapangan. Sehingga apa yang menjadi tujuan program Dinas Perkebunan
dan Pemkab Way Kanan dapat tercapai”, tutup Bupati Adipati yang juga
mengucapkan terima kasih atas bersedianya pihak BPSIP Lampung dalam upaya
membantu meningkatkan produksi lada khususnya di Kabupaten Way Kanan.
Penulis : Fitria Wulandari
Foto : Nurdin / Dok. Pim Way Kanan