Bersama Pahami dan Cegah Stunting
Apa Itu Stunting ?
Stunting
merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia, juga ancaman terhadap
kemampuan daya saing Bangsa. Karena Stunting akan mengakibatkan tingkat
kecerdasan menjadi tidak maksimal, menjadikan anak lebih rentan terhadap
penyakit serta dimasa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat
produktivitas, yang pada akhirnya secara luas Stunting akan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.
Masalah
Stunting juga dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi
jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Selain itu juga
dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang baik terutama pada aspek perilaku,
terutama pada praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Stunting juga
dipengaruhi dengan rendahnya akses pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya
adalah akses sanitasi dan air bersih. Pola asuh dan status gizi sangat
dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu), maka dalam mengatur kesehatan
dan gizi di keluarganya, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang
bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya.
Apa Penyebab Stunting ?
Menurut
WHO, penyebab Stunting dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal disebabkan oleh kurangnya gizi kronis selama masa kehamilan,
anemia pada saat bayi lahir, berat badan bayi lahir rendah, serta cacat bawaan
pada janin. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan
ekonomi yang buruk, sanitasi kurang baik, serta minimnya akses terhadap makanan
bergizi.
Apa Dampak Buruk Dari
Stunting ?
Dalam
jangka pendek, Stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan,
gangguan pada pertumbuhan fisiknya serta gangguan metabolisme pada tubuh.
Sementara
dalam jangka panjang, Stunting akan berdampak hingga dewasa, yaitu :
1.
Menurunkan kemampuan perkembangan otak
2.
Kekebalan tubuh lemah sehingga rentan
terhadap penyakit
3.
Risiko tinggi munculnya penyakit
metabolik
4.
Penyakit jantung
5.
Penyakit pembuluh darah
6.
Kesulitan belajar
Bagaimana Cara Mencegah
dan Mengatasi Stunting ?
Adalah
dengan mengontrol kehamilan secara rutin setiap bulannya, serta memastikan
bahwa janin memiliki tumbuh kembang yang optimal. Pemberian makanan bergizi,
susu khusus ibu hamil serta suplemen vitamin juga turut mencegah stunting pada
anak. Setelah bayi dilahirkan, pantau terus pertumbuhannya setiap bulan.
Minimal orang tua perlu mengukur berat badan serta panjang badan bayi mulai
dari usia 1 bulan hingga 36 bulan. Jika terdapat kondisi bahwa berat badan bayi
serta panjangnya tidak mengalami kenaikan atau perkembangan dalam kurun waktu
tertentu, ibu dan pasangan dapat mencari tahu penyebab dan solusinya.
Konsultasikan segera pada dokter atau bidan mengenai kondisi tersebut agar
segera ditemukan solusi berdasarkan penyebabnya.
Pencegahan
Stunting untuk Balita dapat dilakukan dengan cara :
1.
Rutin memantau pertumbuhan perkembangan
balita
2.
Memberikan makanan bergizi dan makanan
nutrisi tambahan untuk balita
3.
Berkonsultasi dengan dokter gizi
4.
Mengonsumsi asupan gizi sesuai kebutuhan
harian anak-anak
5. Mencari pengetahuan terkait gizi dan kesehatan
Sementara,
untuk penanganan Stunting dengan problematika nutrisi, dapat dilakukan
penanganan dengan menghitung kalori makanan, pembuatan jadwal pemberian makan,
volume makanan dalam sekali makan/beberapa kali suapan serta melakukan
pengevaluasian kegiatan tersebut selama 1 sampai 2 minggu. Upaya perbaikan yang
juga diperlukan untuk mengatasi Stunting yaitu upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara langsung (intervensi gizi spesifik) dan upaya
mencegah dan mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi
sensitif). Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari
Pertama Kehidupan, yaitu Ibu Hamil, Ibu menyusui, dan anak 0-23 bulan, karena
penggulangan Stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode
emas atau periode kritis/windows of
opportunity). (sumber referensi : www.msn.com dan www.researchgate.net)