/ Detail Berita

Wakil Bupati Edward Antony Pimpin Upacara Peringatan Hari Bhakti Ke-73 Kementerian Agama RI

Berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masayarakat kian naik peringkat. Agar tetap dan terus terjaga kerukunan hidup antar umat beragaman yang kiat rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa semakin meningkat. Kendati Negara kita secara formal tidak berdasar agama tertentu, tidak menetapkan suatu agama sebagai agama resmi Negara, akan tetapi keterlibatan Negara dan Pemerintah menyangkut kehidupan keagamaan merupakan hal nyata dan niscaya, sesuai konsultasi Negara. Dimana keberhasilan pembangunan kehidupan beragama sangat menentukan hari depan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati DR. H. Edward Antony, M.M membacakan sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memimpin Upacara pada Peringatan Hari Amal Bhakti Ke-73 Kementerian Agama Tingkat Kabupaten Way Kanan Tahun 2019 di MTS Negeri 01 Kecamatan Kasui, Kamis (03/01/2019) yang dihadiri dan diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kepala dan unsur Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Kesejahteraan Rakyat, Camat dan Uspika Kecamatan Kasui.

Melalui peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama, lanjut Wakil Bupati yang juga Ketua PP Muhammadiyah Kabupaten Way Kanan itu, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 dan dalam Negara kita berdasar Pancasila bukan hanya jaminan untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi Negara, bahkan kebijakan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama.

“Dengan tema Jaga Kebersamaan Umat, Saya mengajak seluruh jajaran Kementerian, apalagi di tahun politik sekarang ini, mari senantiasa menebarkanenergi kebersamaan, merawat kerukunan dan menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok dan golongan kepentingan. Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa. Segala ujaran perilaku dan sikap yang bisa menimbulkan luka bagi sesama saudara mari kita hindari. Mari jauhi saling menebar benci, saling melempar fitnah keji, saling menyeburkan penyakit hati dan saling melukai hati antar sesama anak negeri”, ujar Wakil Bupati Edward Antony.

Selanjutnya, Wakil Bupati Edward Antony juga menyampaikan bahwa Pemerintah melalui peran dan fungsi Kementerian Agama hadir memberikan pelayanan keagamaan bagi semua umat beragama dengan berbagai fasilitas. Kementerian Agama menyelenggarakan pelayanan publik di bidang keagamaan dengan tiada henti melakukan inovasi.

“Ada 6 sasaran strategis program Kementerian Agama memasuki tahun 2019 yang telah digariskan yaitu meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan, meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan keagamaan serta peningkatan kualitas tata kelola pembanngunan bidang agama”, lanjut Wakil Bupati Edward Antony.

Dalam sambutan tersebut, Menteri Agama juga berpesan agar enam sasaran tersebut harus tercermin dalam program kerja pusat dan daerah. Disamping itu, pembinaan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, pengembangan moderasi beragama dan pembangunan akhlak bangsa perlu disuarakan lebih nyaring di ruang-ruang publik. Toleransi beragama dapat dimaknai sebagai sikap "menghormati dan menghargai atas perbedaan yang ada pada pihak lain". Sementara moderasi beragama adalah upaya mewujudkan pemahaman dan pengamalan agama yang moderat, yang terhindar dari bentuk pemahaman dan praktek keagamaan yang berlebih-lebihan dan ekstrem. Adapun pembangunan akhlak adalah aspek yang sangat fundamental sebagai pilar utama keadaban bangsa, agar kita semua tidak tercerabut dari fitrah kemanusiaan kita.

“Masalah agama adalah masalah yang amat peka yang bila tidak ditangani dengan hati-hati dapat menimbulkan persoalan yang rumit. Oleh sebab itu, Kementerian Agama amat menyadari pentingnya kematangan cara berpikir dan bertindak dalam mengelola urusan keagamaan, menjaga kerukunan beragama serta mendorong pembudayaan moderasi beragama bagi semua warga bangsa. Kita bersyukur, dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Agama telah meraih sejumlah capaian dalam Reformasi Birokrasi, seperti tercermin antara lain dari kenaikan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi. Juga indeks kepuasaan publik atas pelayanan keagamaan, seperti pelayanan haji dan pelayanan pencatatan nikah yang terus meningkat. Banyak unit organisasi dan satuan kerja Kementerian Agama sejak 2017 dan 2018 menerapkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan mengembangkan digitalisasi pelayanan publik di bidang keagamaan”, Lanjut Wakil Bupati Edward Antony.

“Penghargaan dan terima kasih saya sampaikan kepada jajaran Kementerian Agama pusat dan daerah atas sumbangsih dan kontribusinya selama ini dalam upaya membangun birokrasi modern, bersih dan professional melayani umat. Sebagai bagian dari institusi yang membawa nama "agama", seyogyanyalah perilaku kita sebagai pejabat dan aparatur mencerminkan kemuliaan agama, di mana antara kata dan perbuatan saling serasi, antara kesalehan personal dan kesalehan sosial saling melengkapi”, tutur Wakil Bupati Edward Antony.