Wakil Bupati DR.Edward Antony didampingi Dandim 0427/WK Letkol.Inf.Uchi Cambayong, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika, H. Bakhril, S.H., M.M dan beberapa pejabat dilingkungan pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan menghadiri peresmian tugu tuan Sayih Pasar Mesir (Monumen Meseer Sakti) Kampung Mesir Ilir Kecamatan Bahuga, Sabtu (10/03/2018).
Menyampaikan pidatonya, Edward Antony mengungkapan rasa bangga karena masyarakat Kampung Mesir Ilir Bahuga meskipun berada di perbatasan dan jauh dari Pusat Pemerintahan Daerah tapi mampu melahirkan orang-orang yang hebat.
Wakil Bupati kelhiaran Muara Enim itu menambahkan, keberadaan Monumen Meseer Sakti tentu bukan hanya sebuah benda mati dan sekedar hiasan saja. Namun memiliki filosopi mendalam untuk diingat dan dikenang sebagai cikal bakal masyarakat Kampung Mesir Ilir Kecamatan Bahuga.
Konon kabarnya begitu besar jasa Tuan Sayih dalam membimbing dan memberi pelajaran bagi masyarakat. Beliau datang dari Mesir Timur Tengah untuk menyebarkan Agama Islam, dan mengajarkan ilmu Pertanian, peternakan, bermasyarakat dan bela diri.
Berkat perjuangan beliau perkembangan Islam begitu cepat di daerah ini. Sebagian besar masyarakat Mesir dan sekitar akhirnya menjadi pemeluk agama Islam yang memahami cara bertani, berternak, bermasyarakat dan memiliki keterampilan bela diri, dan sampai saat ini masyarakat Mesir Ilir menjadikan Tuan Sayih sebagai nenek moyang atau Puyang Mesir.
Untuk itu Edward Antony meminta agar tauladan baik tersebut dapat ditiru dan ditularkan oleh pada masyarakat dan Kampung yang lainnya.
Sementara itu putra daerah mesir ilir Hi. Sultoni Muhdani, SH, M.M yang saat ini menjabat sebagai Hakim Ketua Muda Perdata Mahkamah Agung RI dalam pada kesempatan itu meminta untuk dapat membantu kampung mesir ilir dalam memperbaiki fasilitas infrastruktur, peningkatan pendapatan masyarakat, menciptakan masyarakat yamg agamis dan memgembangkan budaya melalui bahasa dan seni.
Tak hanya itu Sultoni Muhdani juga mengusulkan kepada pemerintah daerah Kabupaten Way Kanan agar penamaan Kampung dapat di kajilagi, karena struktur masyarakat adat way kanan adalah Buay, marga, tiyuh, kampung dan suku.
Pria Kelahiran 03 Februari 1948 itu mengajak masyarakat, Putra putri Way Kanan yang sudah berhasil dimanapun berada agar selalu ingat dan membantu pembangunan tiyuh dan masyarakat.
Sementara itu kepala staf garnizun tetap II bandung marsekal Pertama Hi. Taspin Hasan, SAP, M. SI mengungkapkan ide pembangunan monumen meseer sakti berawal dari keinginan bersama putra kelahiran mesir ilir untuk membuat ikon daerah yang bertema islami.
Menurut Taspin Hasan Perencanaan pembangunan monumen itu memakan waktu yang cukup lama yakni Dua Tahun sebelum akhirnya diselesaikan pada Tahun 2018 ini
Selain Hi. Sultoni Muhdani, SH, M.M kepala staf garnizun tetap II bandung marsekal Pertama Hi. Taspin Hasan, SAP, M. SI, acara itu juga di hadiri oleh putra daerah mesir ilir lainnya yakni Direktur intelkam polda sumbar komisaris Besar Polisi DR robert kenedi, SIK, M.H.
Tampak juga hadir pada acara itu Komandan Lanudad Gatot Subroto, Komandan Squadron 12 Serbu Gatot Subroto dan camat bahuga Bismijanadi, S.E.